1. Mengatasi Intolerensi Laktosa.
Air
Susu Ibu (ASI) merupakan minuman sekaligus makanan terbaik dan alami
untuk bayi.Yang paling bersih, bergizi, dan murah. Namun, karena
berbagai kendala atau alas an, tidak sedikit kaum ibu yang coba
menggantikan ASI dengan susu sapi. Padahal, pada kenyataannya banyak
anak, terutama balita yang allergi terhadap susu sapi. Responnya bisa
berupa mual, muntah, diare, dan gejala sakit perut lainnya. Ini pertanda
system pencernaan tidak mampu mencerna dan menyerap laktosa (lemak susu) dengan baik. Kondisi demikian dikenal dengan istilah Intoleransi Laktosa, yang disebabkan terbatasnya enzyme laktase dalam tubuh- yang berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida) agar lebih mudah dicerna usus.
Sebagai
alternatif, susu kedelai dapat dijadikan pengganti susu sapi dan
minuman pendamping ASI bagi balita. Salah satu kelebihan susu kedelai
dibandingkan dengan susu sapi adalah, tidak adanya laktosa susu . Karena
itu, anak yang allergi terhadap susu sapi sangat dianjurkan untuk
mengkonsumsi susu kedelai; demikian juga untuk orang dewasa yang alergi
terhadap susu sapi. Khusus untuk balita, susu kedelai sebaiknya
diberikan setelah anak berumur diatas satu tahun. Porsinya cukup
250 500 ml. atau 1 – 2 gelas perhari. Dua gelas susu kedelai mampu
men-suplai 30 % kebutuhan protein perhari bagi balita. Susu kedelai
dapat diberikan setelah atau sebelum makan, tergantung kebiasaan dan
selera anak.
2.Minumam untuk Penderita Autisme.
Autisme
adalah gangguan perkembangan yang terjadi pada masa anak-anak, sehingga
membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan
seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Autisme pada anak-anak
biasanya disebut Autisme Infatil. Penderita Autisme sebaiknya tidak mengkosumsi makanan yang mengandung Kasein (Protein susu) dan Glutein (protein
tepung). Karena selain sulit dicerna , makanan yang mengandung kedua
jenis protein tersebut dapat menyebabkan gangguan fungsi otak. Jika
dikonsumsi perilaku penderita autisme akan menjadi lebih hiperaktif.
Sumber Kasein berasal dari susu hewani (susu sapi) serta berbagai
macam produknya, seperti keju dan krim. Bagi penderita Autisme , Susu
Sapi dapat diganti dengan Susu Kedelai. Dengan demikian, para penderita
autisme tetap memperoleh masukan protein, vitamin, dan mineral yang
cukup. Hal terpenting dari semua itu, susu kedelai tidak mengandung Kasein dan Glutein.
3. Minuman untuk Vegetarian
Vegetarian
adalah orang yang menganut pola makan berpantang daging, termasuk
produk pangan lainnya yang berasal dari hewan seoerti telur , susu serta
hasil olahannya. Namun pada kenyataannya para vegetarianpun sangat
membutuhkan sumber gizi hewani-yang merupakan sumber gizi tinggi bagi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Bagi vegetarian, susu
kedelai dapat disajikan sebagai minuman utama. Selain enak dan
menyegarkan, nilai gizinya tidak kalah dengan susu sapi. Susu kedelai
merupakan minuman sumber vitamin (B1,B2,B6, dan provitamin A), sumber
mineral (Kalsium, Magnesium, Selenium, Fosfor), sumber Karbohidrat,
sumber Protein, dan sumber Lemak).
4.Mengurangi Kadar Kolesterol Darah.
Didalam tubuh kolesterol akan bergabung dengan protein, membentuk senyawa yang disebut Lipoprotein; yang terdiri dari dua jenis yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein
(HDL). LDL dikenal sebagai Kolesterol Jahat, karena sering memicu
penumpukan plak kolesterol didinding arteri. Sementera HDL dikenal
sebagai Kolesterol Baik, karena berfungsi membersihkan kolesterol di
dinding arteri dan membawanya kembali kehati tempat kolesterol dipecah
dan dikeluakan. Susu Kedelai mampu menghalau kolesterol jahat (LDL),
karena susu kedelai mengandung Lesitin; yang bersifat mengemulsi
(melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi penyempitan
dan penyumbatan. Khasiat lesitin ini telah diteliti oleh Dr. Edward
dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information, Discover & Science News. Selain Lesitin; Zat Gizi lain yang dapat menggempur kolesterol adalah Isoflavon
yang berfungsi sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL.
Penelitian olah America Heart Association menunjukkan konsumsi Susu
Kedelai selama tiga bulan mampu meningkatkan HDL rata-rata 4,7 %.
5. Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke.
Selain Lesitin dan Isoflavon,
susu kedelai juga mengandung Vitamin E (Tokoferol) yang juga dapat
membantu mencegah terjadinya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
Vitamin E ini juga mampu mencegah Teroksidasinya kolesterol LDL;
sehingga tidak menimbulkan Plak yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh
darah arteri, dan meremajakan kembali arteri yang sudah tua, sehingga
lebih elastis dan menghindari terjadinya Arteriosklerosis (pengerasan
pembuluh darah). Penelitian pada Harvard University; menunjukkan
mereka yang memperoleh Vitamin E 200 I.U/ hari; risiko mendapat
gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34 %. Kandungan asam
Folat dan Vitamin B6 dalam susu kedelai juga dapat mencegah penyakit
jantung.
Untungnya
lagi Susu kedelai mengandung mineral Magnesium yang mampu mengatur
tekanan darah seseorang. Tidak hanya itu, hasil penilitian Jery L.
Nadler dari City of Hope Medical Center – California; menyebutkan
Magnesium mampu menghambat pelepasan Tromboksan – yaitu suatu zat yang membuat Trombosit
(kepingan darah) menjadi lebih lengket dan mudah membentuk gumpalan,
sehingga mampu mencegah naiknya tekanan darah sekaligus mencegah stroke
dan gangguan jantung.
6. Mencegah Diabetes Melitus.
Diabetes
Melitus muncul karena tubuh kekurangan Insulin; yang mengakibatkan
kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit.
Susu kedelai yang mengandung Asam Amino Glisin dan Asam Amino Arginin mampu
menjaga keseimbangan Hormon Insulin. Selain itu, protein dalam susu
kedelai lebih mudah diterima organ ginjal dibandingkan dengan protein
hewani. Karena itu Susu Kedelai baik dikonsumsi oleh penderita Diabetes
Melitus.
7. Hambat Menopause dan Cegah Osteoporosis.
Kendati
prose alami, tak sedikit kaum wanita merasa takut dan khawatir
menghadapi masa menopause. Hal ini wajar karena proses yang ditandai
dengan berhentinya siklus menstruasi itu kerap menimbulkan gangguan
psikis dan fisik yang sangat mengganggu; baik sebelum maupun setelah
memasukinya.
Berhentinya
siklus haid pada wanita menopause sangat dipengaruhi oleh Hormon
Estrogen yang diproduksi oleh Kelenjar Ovarium. Karena itu terapi medis
yang biasa diberikan adalah Hormone Replacement Therapy (HRT).
Meskipun
cukup ampuh mengatasi beberapa sindroma menopause; tetapi dalam jangka
panjang bisa menyebabkan gangguan kesehatan; antara lain Kanker
Payudara (33%), Stroke (49.1 %), Thromboemboli (125.3 %), dan
Penyakit Jantug (34.4%)- (Woman Health Initiaive USA). Solusi yang bisa
dilakukan adalah terus mencari dan meneliti Fito-Estrogen atau Estrogen
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan .Salah satunya yang terbukti efektif
mengatasi sindroma menopause adalah Isoflavon yang terkandung dalam
Susu Kedelai. Selain harganya murah; produknya juga telah dikenal
masyarakat.
Selain Isoflavon,
zat gizi susu kedelai yang dapat menghambat menopause adalah Vitamin
E; yang bermanfaat menjaga keseimbangan hormone yang memperlambat
terjadinya menopause. Vitamin E alami lebih mudah diserap tubuh
dibandingkan Vitamin E sintetik. Selain mampu menghambat Menopause,
Isoflavon ternyata dapat mencegah Osteoporosis; dengan menstimulir
proses Osteoblastik melalui aktifitas reseptor estrogen; dan
meningkatkan produksi Hormon Pertumbuhan –(Insuline Like Growth Factor 1
(IGF-1). Mengkonsumsi Susu Kedelai secara teratur dapat mempertahankan
tulang tengkorak dan tulang belakang. (Susan M.Potter –University of
Illionis – USA)
8. Mencegah Migraine
Migraine dikenal juga dengan sakit kepala sebelah yang berulang dan bersifat idiopatik
(timbul dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya); serta bersifat
kambuhan. Penyakit ini lebih banyak menyerang wanita disbanding pria (3
: 1). Faktor utamanya adalah adanya siklus hormonal pada wanita.
Dengan sifatnya yang idiopatik migraine sangat berkaitan dengan
perubahan biokimiawi. Mengkonsumsi susu kedelai secara teratur dapat
mencegah dan meredakan migraine; terutama yang disebabkan oleh deffisiensi
zat gizi. Hal ini disebabkan karena Susu Kedelai merupakan sumber
Vitamin B-Complek (kecuali B12), Mineral, (terutama Kalium), dan Asam
Amino (terutama Lisin) dengan jumlah cukup tinggi.
9. Minuman Anti Kanker.
Apakah anda pernah mendengar atau melihat iklan susu yang mampu mencegah kanker? Susu tersebut adalah Soymilk alias Susu Kedelai. Karena Susu Kedelai merupakan salah satu minuman kesehatan sumber mineral, selenium, Vitamin E, Isoflavon, dan Asam Amino Triptopan.
Untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu, kanker diperlukan zat
atau senyawa yang berfungsi sebagai anti-oksidan . Selain Selenium,
anti-oksidan pada Susu Kedelai adalah Vitamin E dan Genistein, yang secara sinergis mampu menghalau kanker.
10. Mencegah Penuaan Dini (Anti Aging).
Bagi
setiap orang; memjadi tua adalah sebuah kepastian yang sebenarnya
tidak perlu ditakutkan. Salah satu cara yang diyakini paling ampuh
menangkal penuaan dini adalah dengan mengandalkan Anti Oksidan
yang bersumber dari makanan atau minuman. Mengkonsumsi makanan atau
minuman sumber anti-oksidan merupakan pilihan bijak, sekaligus pilihan
tepat untuk mengatasi penuaan dini. Anti oksidan umumnya berasal
dari golongan vitamin dan mineral; diantaranya vitamin B, E, C,
Beta-Karoten, Chromium, Selenium, Kalsium, Tembaga, Magnesium, dan Isoflavon.
Susu
Kedelai layak dimasukkan kedalam daftar menu diet Anda, agar Anda
tetap awet muda. Susu Kedelai mengandung berbagai zat senyawa Anti Aging (menghambat penuaan dini).