2013-05-31

Sejarah Indonesia Tahun 1965 Yang Terlupakan

Posted by KangKung-Community 7:20 am, under | No comments

http://www.japanfocus.org/data/Wax%20propaganda%20-%20Communists%20torturing%20and%20killing%20generals%20in%201965.jpg

Ini adalah Makalah Prof. Wertheim yang diterbitkan sebagai suplemen pada majalah ARAH, No. 1 tahun 1990. Makalah Prof. Wertheim ini pernah disampaikan dalam sebuah ceramah pada tanggal 23September 1990 di Amsterdam. berikut artikelnya:

Para hadirin yang terhormat!

Saya minta ijin untuk, sebelum mencoba memberi analisa tentang peristiwa 1965, lebih dahulu menceritakan bagaimana terjadinya bahwa saya, walaupun mata pelajaran saya sosiologi, lama kelamaan mulai merasa diri sebagai pembaca suatu detective story yang cari pemecahan suatu teka-teki.

Dalam tahun 1957 saya bersama isteri saya mengajar sebagai guru besar tamu di Bogor. Saya pernah bertemu dengan ketua PKI Aidit dan beberapa tokoh lain dalam pimpinan partai. Aidit menceritakan tentang kunjungannya ke RRC, baru itu; dari orang lain saya dengar bahwa Mao Zedong bertanya pada Aidit: "Kapan kamu akan mundur ke daerah pedesaan?" Ucapan itu saya masih ingat waktu dalam tahun 1964 saya terima kunjungan di Amsterdam dari tokoh terkemuka lain dari PKI, Nyoto, yang pada waktu itu ada di Eropa untuk menghadiri suatu konperensi di Helsinki. Saya engingatkannya bahwa keadaan di Indonesia pada saat itu mirip sekadarnya kepada keadaan di Tiongkok dalam tahun 1927, sebelum kup Ciang Kaisyek. Pendapat saya ialah bahwa ada bahaya besar bahwa militer di Indonesia juga akan merebut kekuasaan. Saya anjurkan dengan kera s supaya golongan kiri di Indonesia mempersiapkan diri untuk perlawanan dibawah tanah, dan mundur ke udik. Jawaban Nyoto ialah bahwa saat bagi militer untuk dapat rebut kekuasaan sudah terlambat. PKI telah terlalu kuat baik dalam badan perwira maupun dalam badan bawahan tentara dan angkatan militer yang lain.

http://marxists.anu.edu.au/glossary/people/a/pics/aidit-dn.jpg
D.N. Aidit

Saya tidak berhasil meyakinkan Njoto. Pagi 1 Oktober '65 kami dengar siaran melalui radio tentang formasi Dewan Revolusi di Jakarta. Sahabat saya, Prof. De Haas menelpon saya dan menyatakan: "Itu tentu revolusi kiri!" Saya menjawab: "Awas, menurut saya lebih masuk akal: provokasi!". Pada tanggal 12 Oktober kami dengar bahwa Jendral Soeharto, yang belum kenal kami namanya, telah berhasil tangkap kekuasaan. De Haas telepon saya lagi, dan mengatakan: "Saya takut mungkin kemarin Anda benar!"

Seminggu sesudahnya saya terima kunjungan dari kepala sementara kedutaan RRC di Den Haag. Ia rupanya memandang saya sebagai ahli politik tentang Indonesia, dan ia hendak mengetahui: "Apa yang sebenarnya situasi politik di Indonesia sekarang?" Jawaban saya ialah: "Tentu Anda sebagai orang Tionghoa dapat mengerti keadaan! Sangat mirip kepada yang terjadi di Tiongkok dalam tahun 1927 waktu Ciang Kaisyek mulai kup kanan dengan tentaranya, dan komunis kalah, di Syanghai, dan lantar di Hankau (Wuhan) dan di Canton (Guangzhou)". Ia tidak mau setuju. Di bulan Januari tahun 1966 saya terima dari beberapa rekan yang saya kenal, yang mengajar di Cornell Univesity di A.S., suatu 'Laporan Sementara' tentang peristiwa September-Oktober di Indonesia. Mereka sangat menyangsikan apakah peristiwa itu benar suatu kup komunis, seperti dikatakan oleh penguasa di Indonesia dan oleh dunia Barat.

Yang terima laporan itu, boleh memakai bahannya (begitu mereka tulis kepada saya), tetapi untuk sementara tanpa menyebut sumbernya, oleh karena mereka masih mencari bahan tambahan, dan meminta reaksi dan informasi lagi. Dengan mempergunakan bahan dari laporan Cornell itu, saya menulis suatu karangan yang dimuat dalam mingguan Belanda "De Groene Amsterdammer" pada tanggal 19 Februari 1966, dengan judul "Indonesia berhaluan kanan" Dalam karangan itu saya tanya: mengapa di dunia Barat sedikit saja perhatian terhadap pembunuhan massal di Indonesia, kalau dibanding dengan tragedi lain di dunia, yang kadang- kadang jauh lebih enteng daripada yang terjadi di Indonesia baru-baru ini? Barangkali alasannya bahwa pandangan umum seolah-olah golongan kiri sendirilah yang bersalah, apakah bukan mereka sendiri yang mengorganisir ku p 30 September dan yang bersalah dalam pembunuhan 6 jendral itu?

Maka dalam karangan itu saya mencoba memberi rekonstruksi peristiwa- peristiwa dan menarik kesimpulan bahwa sedikit sekali bukti tentang golongan PKI bersalah dalam peristiwa itu. Saya juga tambah bahwa cara perbuatan dengan menculik dan membunuhi jenderal tidak mungkin berguna untuk PKI - jadi salah mereka tidak masuk akal. Lagi hampir tidak ada persiapan dari golongan kiri untuk menghadapi situasi yang akan muncul sesudah kup. Dalam karangan itu saya juga menyebut kemiripan kepada peristiwa di Shanghai dalam tahun 1927, yang juga sebenarnya ada kup dari golongan reaksioner. Kesimpulan saya dalam karangan di "Groene Amsterdammer" itu: "Terminologi resmi di Indonesia masih adalah kiri, akan tetapi jurusannya adalah kanan". Kemudian, dalam bulan Februari tahun '67, Mingguan Perancis "Le Monde" mengumumkan wawancara dengan saya.

Dalam wawancara saya bertanya: "Mengapa Pono dan Sjam, yang rupanya tokoh penting dalam peristiwa 65 itu, tidak diadili? Dikatakan dalam proses yang telah diadakan, misalnya proses terhadap Obrus Untung, bahwa mereka itu orang komunis yang terkemuka.

Apa yang terjadi dengan mereka itu, khususnya dengan Sjam, yang agaknya seorang provokatir, yang pakai nama palsu?" Mencolok mata bahwa beberapa minggu sesudah wawancaranya itu ada berita dari Indonesia bahwa Sjam, yang namanya sebenarnya Kamaruzzaman, ditangkap. Saya dengar kabar itu di radio Belanda, pagi jam 7. Dikatakan bahwa Sjam itu sebagai seorang Double agent! Saya ingin dengar lagi siaran jam 8 diulangi bahwa Sjam ditangkap, tetapi kali ini TIDAK ditambah bahwa ia double agent! Rupanya dari kedutaan Indonesia ada pesan supaya istilah itu jangan dipakai! Tetapi saya dapat Sinar Harapan dari 13 Maret '67, dan di sana ada cerita tentang cara Sjam itu ditangkap. Dan judul berita itu: "Apakah Sjam double agent?"

Tetapi sesudahnya di pers Indonesia istilah double agent itu tidak pernah diulangi lagi. Dalam semua proses di mana Sjam muncul sebagai saksi atau terdakwa, Sjam selamanya dilukiskan sebagai seorang komunis yang sejati, yang dekat sekali dengan ketua Aidit. Ia selalu MENGAKU bahwa dia yang memberi semua perintah dalam peristiwa 1 Oktober, tetapi ia selalu tambah bahwa yang sebenanrya memberi perintah itu Aidit yang juga ada pada hari itu di Halim, dan yang sebenarnya menurut Sjam dalang dibelakang segala yang terjadi. Tentu Aidit tidak dapat membela diri dan membantah segala bohong dari Sjam, oleh karena ia dibunuh dalam bulan November 1965 tanpa suatu proses, ditembak mati oleh Kolonel Jasir Hadibroto. Begitu juga pemimpin PKI lain, seperti Njoto dan Lukman, tidak dapat membela diri di pengadilan.

Tentulah segala eksekusi tanpa proses itu membantu Orde Baru dalam menyembunyikan kebenaran. Sudisman diadili, tetapi pembelaannya tidak mendapat kemungkinan untuk mengajukan hal-hal yang melepaskan PKI dari sejumlah tuduhan: ia dipaksa untuk mencoret bagian tentang hal itu dari pleidoinya! Waktu Sjam kedapatan sebagai double agent yang sebagai militer masuk kedalam PKI untuk mengintai, saya mulai menduga pula bahwa Soeharto sendiri mungkin terlibat dalam permainan-munafik. Pada tanggal 8 April 1967 di mingguan "De Nieuwe Linie" dimuat lagi wawancara dengan saya. Dalam wawancara ini saya telah menyebut kemungkinan bahwa "kup" dari 1 Oktober 1965 adalah satu provokasi dari kalangan perwira; dan waktu itu saya telah TAMBAH bahwa Soehartolah yang paling memanfaatkan kejadian-kejadian. Saya mengatakan begitu: "Aneh sekali: kalau semua itu akan terjadi di suatu cerita detektif, segala tanda akan menuju kepada dia, Soeharto, paling sedikit sebagai orang yang sebelumnya telah punya informasi. Misalnya setahun sebelum peristiwa 65, Soeharto turut menghadiri pernikahan Obrus Untung yang diadakan di Kebumen. Untung dahulu menjadi orang bawahan Soeharto di tentara. Lagi, dalam bulan Agustus tahun 65, Soeharto juga bertemu dengan Jenderal Supardjo, di Kalimantan. Dan mereka, Untung dan Supardjo, telah main peranan yang utama dalam komplotan.

Aneh lagi, bahwa Soeharto tidak ditangkap dalam kup, dan malahan KOSTRAD tidak diduduki dan dijaga pasukan yang memberontak, walaupun letaknya di Medan Merdeka dimana banyak gedung diduduki atau dijaga. Semua militer mengetahui bahwa kalau Yani tidak di Jakarta atau sakit, Soehartolah sebagai jenderal senior yang menggantikannya. Aneh juga bahwa Soeharto bertindak secara sangat efisien untuk menginjak pemberontakan, sedangkan grup Untung dan kawannya semua bingung." Wawancara itu saya akhiri dengan mengatakan: "Tetapi sejarahpun lebih ruwet dan sukar daripada detective-story" .

Begitulah pendapat saya di tahun 1967. Tetapi dalam tahun 1970 terbit buku Arnold Brackman, jurnalis A.S. yang sangat reaksioner; judulnya "The Communist Collapse in Indonesia". Di halaman 100 Brackman menceritakan isi suatu wawancara dengan Soeharto, agaknya dalam tahun 1968 atau 1969, tentang suatu pertemuan Soeharto dengan Kolonel Latief, tokoh yang ketiga dari pimpinan kup tahun 65. Isinya: "Dua hari sebelum 30 September anak lelaki kami, yang umurnya 3 tahun, dapat celaka di rumah. Ia ketumpahan sup panas, dan kami dengan buru-buru perlu mengantarkannya ke rumah sakit.

Banyak teman menjenguk anak saya di sana pada malam 30 September, dan saya juga berada di rumah sakit. Lucu juga kalau diingat kembali. Saya ingat Kolonel Latief datang ke rumah sakit malam itu untuk menanyakan kesehatan anak saya. Saya terharu at as keprihatinannya. Ternyata kemudian Latief adalah orang terkemuka dalam kejadian yang sesudahnya. Kini menjadi jelas bagi saya malam itu Latief ke rumah sakit bukan untuk menjenguk anak saya, melainkan sebenar-nya UNTUK MENCEK SAYA. Ia hendak tahu betapa genting celaka anak saya dan ia dapat memastikan bahwa saya akan terlampau prihatin dengan keadaan anak saya. Saya tetap di rumah sakit sampai menjelang tengah malam dan kemudian pulang ke rumah". Begitulah kutipan dari buku Brackman tentang wawancaranya dengan Soeharto. Untuk saya pengakuan ini dari Soeharto, bahwa ia bertemu dengan Kolonel Latief kira-kira empat jam sebelum aksi terhadap 7 jenderal mulai, sungguh merupakan 'rantai yang hilang' - the missing link dalam detective story. Hal ini dengan jelas membuktikan hubungan Soeharto dengan tokoh utama dalam peristiwa tahun 1965.

Tentu Latief, yang pergi ke R.S. Gatot Subroto, yaitu Rumah Sakit Militer, 3 atau 4 jam sebelum serangan terhadap rumah-rumah 7 jenderal mulai, maksudnya untuk menceritakan pada Soeharto tentang rencana mereka ¡V tetapi sukar membuktikan itu selama Soeharto berkuasa, dan Latief dalam situasi orang tahanan. Hanya satu hal yang kurang terang. Mengapa Soeharto mencerita-kan pada Brackman tentang pertemuan ini? Agaknya ada orang yang memperhatikan kedatangan Latief ke rumah sakit. Oleh karena itu Soeharto merasa perlu memberi alasan kunjungan itu yang dalam dipahami: Latief mau periksa apakah Soeharto begitu susah oleh karena keadaan sehingga ia tak mungkin bertindak pada esok harinya! Pengakuan Soeharto itu menjadi untuk saya kesempatan untuk mengumumkan karangan di mingguan "Vrij Nederland" pada tanggal 29 Agustus 1970, dengan judul "De schakel die ontbrak: Wat deed Soeharto in de nacht van de staatsgreep? " (Rantai yang hilang: apa yang diperbuat Soeharto pada malam kup?).

Dalam karangan itu saya menguraikan segala petunjuk bahwa Soeharto benar terlibat di dalam peristiwa tahun 65. Karangan ini dimuat satu hari sebelum Soeharto datang ke Belanda untuk kunjungan resmi - kunjungan yang gagal sama sekali. Karangan yang serupa itu juga saya umumkan dalam bahasa Inggris di dalam majalah ilmiah "Journal of Contemporary Asia" tahun 1979, dengan judul: "Soeharto and the Untung Coup: The Missing Link". Waktu saya mengumumkan dua karangan itu, saya belum mengetahui bahwa dalam wawancara lain, sebelum bulan Agustus 1970 itu, Soeharto sekali lagi menyebut pertemuannya dengan Kolonel Latief itu - tetapi kali ini dengan nada yang sangat berlainan. Wawancara itu dimuat dalam mingguan Jerman Barat, "Der Spiegel", tanggal 27 Juni, halaman 98. Wartawan Jerman itu bertanya: "Mengapa tuan Soeharto tidak termasuk daftar jenderal-jenderal yang harus dibunuh?" Jawaban Soeharto yaitu: "Pada jam 11 malam Kolonel Latief, seorang dari komplotan kup itu, datang ke rumah sakit untuk membunuh saya, tetapi nampak akhirnya ia tidak elaksanakan rencananya karena tidak berani melakukannya di tempat umum."

Masa, heran seolah-olah Kolonel Latief ada rencana untuk membunuh Soeharto, 4 jam sebelum aksi terhadap 7 jenderal yang lain akan dimulai, yang tentu berakibat seluruh komplotan akan gagal! Kebohongan Soeharto itu suatu bukti lagi bahwa Soeharto mau menyembunyikan apa-apa, dan cari akal untuk luput dari persangkaan ia terlibat dalam kup! Sedangkan tokoh lain dari komplotan, sebagai Obrus Untung, Jenderal Supardjo dan Mayor Sudjono sudah lama terkena hukuman mati dan diekseskusi, Kolonel Latief selama lebih dari 10 tahun tidak diadili.

Alasan yang disebut oleh pemerintah, yaitu bahwa ia 'sakit-sakitan' an tidak dapat menghadiri sidang pengadilan. Benar bahwa ia kena luka berat di kaki waktu tertangkap; tetapi kawannya di penjara mengatakan bahwa ia sudah lama dapat menghadap di sidang sebagai saksi atau terdakwa. Akhirnya, dalam tahun 1978 sidang dalam perkara Latief mulai. Dalam eksepsinya dari tanggal 5 Mei, Latief telah memberi keterangan, bahwa ia besama keluarganya berkunjung di rumah Soeharto dengan dihadiri Ibu Tien, dua hari sebelum tanggal 30 September; ia juga menceritakan bahwa ia mengunjungi Soeharto pada malam 30 September di Rumah Sakit Militer. Ia menerangkan bahwa ia, Obrus Untung dan Jenderal Supardjo, yang baru pulang dari Kalimantan, bertiga pimpinan militer dari aksi keesokan harinya, berkumpul di rumahnya pada jam 8 untuk berunding.

Mereka memutuskan untuk malam itu juga menemui Soeharto, untuk memperoleh dukungannya dalam rencana. Latief mengusulkan supaya mereka akan bertiga menghadap Soeharto, tetapi Untung tidak berani, dan mereka akhirnya mengutus Latief oleh karena ia yang paling dekat dengan Soeharto. Untung dan Supardjo masih punya urusan lain yang penting. Latief telah menjadi bawahan dari Soeharto waktu Jogya diduduki Belanda, tahun 1949. Malahan, menurut keterangan Latief dalam eksepsinya, waktu serangan ke Jogya pada tanggal 1 Maret 1949, dengan Jogya diduduki pasukan Republik selama 6 jam, bukan Soeharto yang sebenarnya masuk Jogya melainkan Latief sendiri! Waktu Latief pulang ke komandonya di pegunungan bersama grupnya, Soeharto bersama ajudannya sedang makan soto! Pada waktu komando Mandala yang dibawah komando Soeharto, Latief menjadi kepala intellijen dari Komando di Makasar.

Dalam eksepsinya Latief dengan terang menjelaskan bahwa waktu ia bertemu dengan Soeharto di rumah sakit, ia menceritakan padanya seluruh rencana untuk malam itu. Ia minta pengadilan supaya Soeharto dan istrinya akan dipanggil sebagai saksi. Putusan pengadilan: tidak, karena kesaksiannya tak akan 'relevan'. Dalam pledoinya yang tertulis Latief mengulangi lebih jelas lagi tentang pembicaraannya di rumah sakit. Dia menerangkan: "Setelah saya lapor kepada Jenderal Soeharto mengenai Dewan Jenderal dan lapor pula mengenai Gerakan, Jenderal Soeharto menyetujuinya dan tidak pernah mengeluarkan perintah melarang" (hal. 128). Pledoi dan Eksepsi Latief kami punya seluruhnya dalam bahasa Indonesia. Dalam pers Indonesia segala keterangannya tentang pertemuan dengan Soeharto itu sama sekali tidak diumumkan dan tidak diperhatikan.

Mengapa begitu? Untuk saya dari mulanya jelas bahwa keterangan yang lebih sempurna lagi disimpan di suatu tempat DILUAR Indonesia, dengan pesan supaya lantas diumumkan kalau Latief akan dibunuh! Soeharto agaknya takut kalau kebenaran tentang pertemuan dengan Latief akan diumumkan! Dalam otobiografinya ia bohong sekali lagi: ia menceritakan bahwa ia bukan BERTEMU dengan Latief di rumah sakit, melainkan hanya lihat dari ruangan di mana anaknya dirawat dan di mana ia berjaga bersama Ibu Tien, bahwa Latief jalan di koridor melalui kamar itu! Siapa sudi percaya? Juga aneh sekali bahwa Soeharto ,menurut keterangannya sendiri, jam 12 malam waktu keluar dari rumah sakit, bukan terus mencoba memberikan tanda berwaspada kepada jenderal-jenderal kawannya yang dalam tempo tiga atau empat jam kemudian akan ditimpa nasib malang, m elainkan terus pulang ke rumah untuk tidur! Hal yang menarik yaitu bahwa Kolonel Latief beberapa waktu silam telah meminta pada Soeharto supaya hukumannya dikurangi.

Dalam Far Eastern Economic Review dari 2 Agustus tahun ini (1990) diberitahukan bahwa memoirenya disimpan di satu bank - entah di mana. Jadi, telah agak tentu bahwa Soeharto terlibat dalam peristiwa 65 dengan berat. Menurut fasal 4 dari Keputusan Kepala Kopkamtib bertanggal 18 Oktober tahun 1968, dalam Golongan A yang paling berat termasuk semua orang yang terlibat dengan langsung, di antaranya dalam grup itu juga segala orang yang mempunyai pengetahuan lebih dahulu terhadap rencana kup dan yang lalui dalam melapor kepada yang berwajib. Jadi, Soeharto pada malam itu seharusnya mesti melapor paling sedikit kepada Jenderal Yani! Dan tentu juga kepada Jenderal Nasution. Artinya bahwa Soeharto jauh lebih jelas 'terlibat' dalam peristiwa 1 Oktober '65 daripada semua korbannya yang selama 10 tahun atau 14 tahun ditahan di penjara atau di kamp konsentrasi seperti di pulau Buru, dengan alasan bahwa mereka terlibat 'tidak langsung' dalam peristiwa G30S!

Jadi, sekarang telah jelas bahwa Soeharto terlibat oleh karena mempunyai pengetahuan lebih dahulu. Lebih sukar membuktikan, bahwa ia juga aktip dalam suatu PROVOKASI. Soeharto tentu bukan satu-satunya orang yang punya pengetahuan lebih dahulu. Terang bahwa Kamaruzzaman (Sjam) memainkan peran penting sekali dalam provokasi. Ia militer, agaknya dalam Kodam V Jakarta.

Tetapi siapa atasannya yang mendorongnya untuk mempersiapkan kup bersama tiga perwira tinggi itu, dengan maksud untuk memkompromitir baik PKI maupun Soekarno? Sekarang saya akan coba memberi analisa yang sedikit mendalam. Memang ada orang lain yang punya pengetahuan lebih dahulu. Barangkali Soekarno sendiri punya sedikit pengetahuan lebih dahulu.

Tetapi tentu ia tidak ingin PEMBUNUHAN jenderal yang dituduhi membangun Dewan Jenderal. Barangkali maksudnya hanya untuk menuntut pertanggungjawaban mereka. Sesudah ia dengar bahwa ada beberapa jenderal yang mati, ia memberi perintah supaya seluruh aksi itu berhenti. Mungkin juga bahwa tiga perwira tinggi itu, Untung, Latief dan Supardjo, bukan menghendaki pembunuhan, melainkan hanya menuntut pertanggungjawaban mereka. Juga tidak jelas mengapa Aidit, ketua PKI, dijemput dari rumahnya pada malam itu dan diantarkan ke Halim.

Rupanya pada saat itu ia punya kepercayaan kepada Sjam. Tetapi kami sama sekali tidak tahu peranan Aidit sesudah ia disembunyikan di rumah seorang bintara di Halim; menurut segala kesaksian ia tidak muncul dalam perundingan- perundingan dan pertemuan-pertemuan , lagi pula tidak bertemu dengan Presiden Soekarno yang juga dibawa ke Halim. Oleh karena ia dibunuh tanpa proses, kami tidak punya keterangan dari dia sendiri - kami hanya punya keterangan dari Sjam yang membohong seolah-olah semua ia, Sjam, berbuat, terjadi atas perintah Aidit.

Misalnya dalam proses Latief di tahun 1978 Sjam 'mengaku' bahwa bukan Latief, melainkan DIA yang memberi perintah untuk m embunuhi jenderal- jenderal yang masih hidup waktu dibawa ke Lubang Buaya ¡V tetapi ia tambah seolah- olah pembunuhan itu juga atas perintah Aidit. Jadi seluruh perbuatan Sjam dimaksud untuk memburukkan nama PKI. Dan suatu alasan mengapa Latief TIDAK dapat hukuman mati, ialah oleh karena ia mungkir bahwa dia yang perintahkan membunuhi jenderal, dan Sjam dalam proses itu mengakui bahwa ia sendiri yang memerintahkannya. Tetapi segala 'jasanya' kepada grup Soeharto tidak berguna untuk dia pribadi: beberapa tahun silam ia dieksekusi bersama pembantunya Pono dan Bono.

Agak jelas bahwa pada malam 30 September, dua-duanya, Soekarno dan Aidit yakin bahwa Dewan Jenderal sebenarnya ada dan bahwa Dewan itu berencana untuk merebut kekuasaan pada tanggal 5 Oktober 1965. Begitu juga grup Untung, Latief dan Supardjo memang yakin bahwa Dewan Jenderal itu memang ada. Dalam prosesnya dalam tahun 1967 Sudisman turut menjelaskan bahwa ia masih yakin tentang eksistensi Dewan Jenderal itu dan rencana mereka.

Soeharto Dalang G30S?
Dalam tahun 1970 saya juga masih berpendapat bahwa Dewan Jenderal itu benar ADA. Begitu juga pendapat PKI, misalnya dalam otokritik mereka. Tetapi lama kelamaan saya mulai sangsikan apakah dewan itu benar ada dan aktip dalam tahun 1965. Sudah tentu, kalu peristiwa 65 memang suatu provokasi, bagaimana mungkin apa yang dimanakan Dewan Jenderal itu menjadi dalangnya: terlalu aneh kalau orang mengorbankan diri sendiri dengan tujuan politik! Apalagi telah ada cukup tanda bahwa Jenderal Yani agak taat kepada Soekarno.

Pikiran saya berubah sewaktu saya baca sekali lagi keterangan bekas Mayor Rudhito dalam proses Untung. Ia memberi suatu keterangan tentang suatu pita yang ia dengar, dan catatan tentang isinya yang ia terima pada tanggal 26 September 1965 dimuka gedung Front Nasional tentang Dewan Jenderal. Ia terima bukti itu dari empat orang, yaitu: Muchlis Bratanata, dan Nawawi Nasution, dua-dua dari N.U. dan Sumantri Singamenggala dan Agus Herman Simatoepang, dua-dua dari IPKI. Mereka itu mengajak Rudhito akan membantu pelaksanaan rencana Dewan Jenderal. Di tape itu dapat didengar pembicaraan dalam suatu pertemuan yang diadakan pada tanggal 21 September di gedung Akademi Hukum Militer di Jakarta. Rudhito ingat bahwa ia dengar suara dari Jenderal Mayor S. Parman, satu dari 6 jenderal yang lantas dibunuh pada tanggal 1 Oktober pagi . Parman menyebut, menurut pita dan catatan yang Rudhito dengar dan baca, suatu daftar orang yang harus diangkat sebagai menteri: di antara mereka juga sejumlah jenderal yang lantas diserang dan diculik pada 1 Oktober. Nasution disebut sebagai calon perdana menteri; Suprapto akan menjadi menteri dalam negeri, Yani diusulkan sebagai menteri HANKAM, Harjono menteri luar negeri, Sutojo menteri kehakiman dan Parman sendiri akan menjadi jaksa agung. Ada juga nama lain yang disebut, diantaranya Jenderal Sukendro.

Rupanya tape itu tidak ditunjukkan sebagai bahan bukti pada sidang
Obrus Untung; juga di sidang lain tidak muncul. Menurut Rudhito dan terdakwa Untung tape itu juga diserahkan kepada Jenderal Supardjo, yang pada tanggal 29 September baru tiba di Jakarta dari Kalimantan. Supardjo rupanya terus memberikan dokumen itu pada Presiden Soekarno; dan menurut Rudhito dukumen itu juga ada di tangan kejaksaan Agung dan KOTRAR.

Kesimpulan saya: kemungkinan besar bawha tape (yang tidak pernah muncul!) dan teks itu yang diberikan pada Rudhito, suatu pelancungan, pemalsuan. Maksudnya dan akibatnya: ialah sehingga grup Untung, pimpinan PKI dan Presiden Soekarno DIYAKINKAN DAN PERCAYA, bahwa komplotan Dewan Jenderal yang telah seringkali disebut sebagai kabar angin, sebenarnya ADA dengan rencana untuk merebut kekuasaan dari Soekarno dan kabinetnya.

Dengan tipu muslihat ini, yang sebenarnya suatu provokasi, baik Soekarno maupun pimpinan PKI, termasuk Aidit, didorong supaya meneruskan usahanya agar aksi Dewan Jenderal itu pada tanggal 5 Oktober 1965 dapat dihalangi! Jadi sekarang timbul pertanyaan, golongan mana yang sebagai dalang merencanakan seluruh provokasi itu, dengan mengorbankan jiwa enam atau tujuh jenderal.

Untuk saya, pada saat ini, sulit memberi jawaban. Saya sudah lanjut usia. Saya harap dalam ruangan ini barangkali orang Indonesia dapat meneruskan penyelidikan itu untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang masih ada.

Tentu gampang menyangka bahwa rencana itu tercipta dikalangan militer dan bahwa Kamaruzzaman- Sjam telah memainkan suatu peranan yang berarti dalam hal ini. Sangat mungkin juga, bahwa beberapa perwira agak tinggi dari angkatan udara, seperti BARANGKALI Obrus Heru Atmodjo, dan sudah tentu Mayor Sujono - yang sebagai saksi dan sebagai terdakwa seringkali memberi keterangan yang tidak masuk akal dan saling bertentangan - pastilah sangat aktip dalam merencanakan seluruh aksi. Sujonolah yang memperkenalkan Untung dan Latief dengan Sjam dan dua pembantuanya, Pono dan Bono.

Juga ada kesaksian bahwa yang sebenarnya memberi perintah pada Gathut Sukrisno untuk membunuh jenderal-jenderal dan kapten Tendean yang masih hidup di Lubang Buaya, bukan Sjam melainkan Sujono. Begitu juga pendapat Dr. Holtzappel yang telah menulis suatu nalisa penting tentang peristiwa 1965 dalam "Journal of Contemporary Asia" pada tahun 1979.

Pembunuhan yang sengaja itu juga tentu merupakan bagian dari seluruh provokasi terhadap PKI. Menurut Holtzappel, sebagai DALANG dalam Angkatan Bersenjata barangkali harus dianggap Jenderal Sukendro, pernah kepala military intelligence, dan kolonel Supardjo, Sekretaris KOTRAR yang pernah menjadi pembantu dari Sukendro. Presiden Soekarno agaknya sangat benar dalam analisa pendeknya, waktu ia membela diri dimuka MPRS dengan keterangan tertulis 'Nawaksara' pada tanggal 10 Januari 1967 terhadap tuduhan-tuduhan. Kesimpulannya ialah: "1) keblingernya pimpinan PKI, 2) kelihaian subversi Nekolim, dan 3) memang adanya oknum-oknum yang tidak benar". Arti istilah Nekolim pada masa itu ialah: Neokolonialisme, kolonialisme dan imperialisme.

Tentu maksudnya Soekarno bahwa ada dalang sebenarnya yang dari luar negeri. Bagaimana dengan Amerika Serikat, dan CIA? Sudah dari awal tahun 50an A.S. campur tangan dengan politik Indonesia. Telah mulai dengan Mutual Security Act dari tahun 1952, yang dahulu ditandatangani oleh menteri luar negeri Subardjo dari kabinet-Sukiman, dan yang lantas dibatalkan. Juga ada campurtangan AS sewaktu pemberontakan Dewan Banteng dan Permesta, dan sesudahnya waktu didirikan PRRI, dalam tahun 57-58. Peter Dale Scott, yang dulu menjadi diplomat dan sekarang guru besar di Universitas California, menulis beberapa karangan penting tentang campurtangan A.S. dalam tahun 60an: dahulu karangannya diumumkan dalam tahun 1975, dan lantas di "Pacific Affairs" tahun 1985: "The U.S. and the Overthrow of Soekarno". (Ada terjemahan dalam bahasa Bel anda yang diterbitkan oleh Indonesia Media).

Dalam tahun 1990 ini seorang ahli sejarah yang saya tidak kenal namanya Brands, menulis seolah-olah sejak permulaan tahun 65 U.S.A. sama sekali tidak campur tangan lagi dalam politik Indonesia; beliau dengar ini dari tokoh CIA - masa dapat dipercaya? Sekarang kita sudah tahu dengan pasti bahwa dari awal Oktober 65 baik kedutaan A.S. maupun CIA sangat campur tangan, misalnya dengan memberi daftar berisi nama 5000 tokoh PKI dan organisasi kiri lain pada KOSTRAD - supaya mereka ditangkap; diplomat dan staf CIA tidak perduli kalau korbannya juga akan dibunuh! Tetapi bagaimana SEBELUM 1 Oktober? Ada suatu keterangan dari ahli sejarah Amerika yang termasyur: Gabriel Kolko. Ia menulis dalam buku yang diumumkan dalam tahun 1988 (yang judulnya "Confronting the Third: U.S. Foreign Policy 1945-1980"), bahwa semua bahan dari ked utaan A.S. di Jakarta dan dari State Department (yaitu kementerian Luar Negeri) untuk tiga bulan SEBELUM 1 Oktober tahun 1965 sama sekali ditutup, dan tidak boleh diselidiki oleh siapapun juga.

Dalam suatu keterangan yang ia tambah dari tanggal 13 Agustus 1990 ia mengatakan bahwa ia tidak kenal suatu masa manapun juga di kurun 1945 sampai 1968 yang ditutup dengan rahasia yang demikian untuk menyembunyikan informasi yang sungguh penting. Hal itu sangat aneh, dan menimbulkan persangkaan bahwa ada kejadian yang sangat rahasia yang harus ditutupi. Moga-moga penyelidikan yang sekarang akan dijalankan oleh Congress di Washington tentang daftar yang dibuat sesudah 1 Oktober 1965 oleh suatu tokoh dari kedutaan A.S. di Jakarta, tuan Martens, akan memberi kesempatan untuk anggota Congress supaya menuntut informasi tentang periode tiga bulan itu, dan supaya arsip itu akan 'de-classified' , jadi akan dibuka untuk diselidiki oleh ahli sejarah dan dunia keilmuan umumnya. Kolko juga memberitahu bahwa Jenderal Sukendro pada tanggal 5 November 1965 minta pertolongan yang tersembunyi dari A.S. untuk menerima pesenjataan kecil dan alat komunikasi yang akan dipakai oleh pemuda Islam (ANSOR) dan nasionalis bagi menghantem PKI. Kedutaan A.S. setuju akan mengirim barang-barang itu yang disembunyikan sebagai obat-obatan (Kolko, hal. 181), dan teks kawat-kawat dari Kedutaan A.S . ke Washington dari 5/11, 7/11, ... dan 11/11-65.

Tetapi kita harus insyaf bahwa selain dari CIA badan A.S. masih ada badan intelijens negara lain yang 25 tahun yang silam mungkin berkepentingan dalam menjatuhkan rezim Soekarno: misalnya Pemerintah Inggris, yang pada masa itu masih terlibat dalam pertentangan antara Indonesia dan negeri baru yang didirikan oleh Inggris: Malaysia. Dan lagi negara Jepang mungkin juga harus diperhatikan sebagai calon dalang kejadian itu. Heran bahwa pada tanggal 2 Oktober 1965 hanya ada SATU surat kabar diluar negeri yang tahu siapa Jenderal Soeharto dan dapat mengumumkan biografinya: Asahi Shimbun. Jepang lagi banyak mendapat manfaat dalam kerjasama dengan Orde Baru. Mengapa masih penting untuk menyelidiki sejarah peristiwa tahun 1965?

Saya akan baca pendapat saya yang baru ini saya umumkan dalam pendahuluan saya untuk buku kecil yang berisi sajak dari Magusig O. Bungai. Judul kumpulan sajak itu ialah "Sansana Anak Naga dan Tahun-Tahun Pembunuhan". Dalam sajaknya Hutan pun bukan lagi di mana rahasia bisa berlindung, Magusig O. Bungai menulis tentang pembunuhan massal antas perintah Stalin: 50 tahun berlalu 50 tahun hutan Katyn menutup rahasia 15.000 prajurit polan dimasakre di tengah rimba 50 tahun kemudian waktu memaksa kekuasaan terkuat membuka suara menutur kebenaran. Menurut saya penting sekali bahwa Magusig mendorong anak-anak negerinya agar mencari kebenaran. Ahli sejarah Abdurahcman Suriomihardjo dalam "Editor" 2 Juni 1990 menulis, bahwa "pembukaan dokumen yang semula rahasia itu sangat membantu rekonstruksi sejarah". Akan tetapi duduknya perkara masakre di Indonesia 25 tahun yang lalu agak berlainan dari pembunuhan Katyn yang menimpa 15.000 orang perwira Polandia. Kelainannya ialah oleh karena masakre di Indonesia itu pada hakikatnya tidak ada rahasianya sama sekali. Pembunuhan massal di Indonesia atas tanggung jawab Jenderal Soeharto bukanlah suatu rahasia.

Si penanggungjawab ini justru terus-menerus bangga akan perbuatannya. Terhadap masakre benar-besaran dalam tahun-tahun pembunuhan sesudah 1965, Soeharto tidak pernah memperlihatkan penyesalannya atas pelanggaran hak azasi manusia yang luar biasa itu. Sebaliknya, ia selalu memamerkan dengan bangga tindakannya yang durjana itu. Tentang ini telah terbukti sekali lagi baru-baru ini.

Dengan adanya pengakuan pers Amerika Serikat, bahwa staf kedubes Amerika Serikat di Jakarta menyerahkan daftar nama-nama kader PKI dan ormas yang dekat dengannya kepada Angkatan Darat Indonesia agar mereka itu ditangkap dan dibunuh, tidak seorangpun juru bicara pemerintah Orde Baru yang memungkiri telah terjadinya pembantaian massal, ataupun mengucapkan penyesalan mereka terhadap peristiwa yang terjadi 25 tahun yang lalu itu.

Mereka ini cukup berpuas diri dengan penegasan pengakuan: bahwa militer Indonesia sama sekali tidak perlu menerima daftar tersebut dari pihak asing, oleh karena mereka sendiri cukup mengetahui siapa-siapa kader-kader PKI! Juga di dalam otobiografinya, Soeharto sama sekali tidak menunjukkan tanda, bahwa ia menyesali terhadap jatuhnya korban rakyat sebanyak setengah atau satu juta.

Justru sebaliknyalah, terhadap prajurit-prajurit pembunuh pun ia tidak mencela perbuatan mereka. Misalnya dalam hal kolonel Jasir Hadibroto, dalam "Kompas Minggu", 5 Oktober 1980 ia menceritakan pengakuannya kepada Soeharto, yaitu bahwa ia telah membunuh ketua PKI DN Aidit tanpa keputusan pengadilan. Dengan jalan demikian Aidit tidak bisa membela diri di depan sidang pengadilan, dan karenanya pula penguasa dengan leluasa dapat menyiar- kan 'pengakuan' Aidit yang palsu. Kolonel ini justru dihadiahi Soeharto dengan kedudukan sebagai gubernur Lampung. Dalam hal ini tentu saja Soeharto sendirilah yang bertanggung- jawab. Karena pembunuhan itu hanya terjadi sesudah Jasir Hadibroto menerima perintah dari Soeharto yang, menurut Jasir, mengatakan: "Bereskan itu semua!".

Masih cukup banyak hal yang harus dibukakan di depan mata seluruh rakyat Indonesia. Sejarah peristiwa 1965 dan lanjutannya, seperti yang tertera didalam tulisan resmi para pendukung Orde Baru, seluruhnya harus ditinjau kembali dan dikoreksi. Misalnya tentang pembunuhan terhadap para anggota PKI atau BTI (Barisan Tani Indonesia) yang selalu dibenarkan dengan dalih, seakan- akan mereka dibunuh karena "terlibat dalam Gestapu/PKI 1965". Barangkali benar, ada beberapa kader PKI yang telah ikut memainkan peranan dalam peristiwa 1 Oktober 1965 itu. Tetapi bisakah ratusan ribu kaum tani di Jawa dituduh terlibat dalam peristiwa penyerangan terhadap 7 orang jenderal pada pagi-pagi buta 1 Oktober 1965 saat itu di Jakarta? Dari berita "The Washington Post" 21 Mei 1990 menjadi jelas, bahwa sejak semula Soeharto telah berketetapan hati untuk menghancur-leburkan PKI.

Dalih umum yang dikemukakan oleh Mahmilub atau pengadilan semacamnya adalah bahwa semua anggota atau simpatisan PKI ' terlibat dalam peristiwa G30S-PKI '. Dalih demikian pulalah yang dipakai pemerintah untuk membenarkan pembuangan tanpa pemeriksaan pengadilan lebih dari 10.000 orang yang dipandang sebagai simpatisan gerakan kiri ke Pulau Buru, yang pada umumnya selama 10 tahun lebih.

Mereka itu dianggap sebagai 'terlibat secara tidak langsung dalam Gestapu/PKI' . Lalu, siapakah yang terlibat langsung? Yang betul-betul terlibat LANGSUNG adalah seorang yang paling memperoleh untung dari kejadian itu, tak lain tak bukan ialah Jenderal Soeharto sendiri. Semua bahan-bahan itu tentu sangat penting untuk meninjau kembali sejarah peristiwa 1 Oktober 1965. Ada beberapa hal lagi yang perlu diterangkan.

Di tengah-tengah terjadinya pembantaian massal terhadap orang-orang yang dianggap PKI di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sejumlah kader PKI yang berhasil terluput dari malapetaka berhasil mendapatkan tempat berlindung di daerah pegunungan di Kabupaten Blitar Selatan. Di sini mereka hidup bersatu dengan kaum tani miskin setempat, sehingga untuk sementara mereka berhasil membangun lubang perlindungan untuk menyelamatkan jiwa mereka. Akan tetapi pada 1968 tentara dengan operasi Trisula menghancurkan tempat perlindungan ini, dan menangkap serta membunuh sebagian besar mereka itu.

Dalam tahun 70an 'tokoh-tokoh Blitar Selatan' ini dihadapkan ke muka pengadilan.

Di pengadilan umumnya mereka tidak dituduh ' terlibat persitiwa G30S/PKI '.

Jelas, bahwa pengadilan tidak bisa membuktikan 'keterlibatan' demikian. Maka merekapun lalu dituduh sebagai 'subversi', yang sejak 1963 juga bisa mengakibatkan jatuhnya hukuman mati bagi siterdakwa. Ini berarti, bahwa pada hakikatnya mereka dituduh subversi untuk kebanyakan dijatuhi hukuman mati, semata-mata karena mereka berusaha menyelamatkan diri dari pembunuhan massal yang sama sekali haram itu. Rencana pembunuhan massal ini ternyata akhirnya terbukti jelas oleh siaran pengakuan-pengakuan di dalam pers Amerika Serikat tersebut di atas.

Tokoh-tokoh seperti Munir, Gatot Lestaryo, Rustomo dan Djoko Untung tewas dieksekusi dalam tahun 1985. Tapi pada saat inipun masih ada empat tokoh lagi, yang semuanya berasal dari peristiwa Blitar Selatan itu, yang diancam oleh pelaksanaan eksekusi. Penting sekali bagi dunia luar agar berusaha dengan segala daya untuk menyelamatkan jiwa Ruslan Wijayasastra, Asep Suryaman, Iskandar Subekti dan Sukatno - dan lebih dari itu untuk menyelamatkan jalannya kebenaran sejarah. Untuk ini penelitian kembali sejarah tahun-tahun 1965 dan seterusnya merupakan sarana dan wahana pertolongan satu-satunya. Ada sebuah kewajiban lagi yang penting, yaitu meneliti kembali duduk perkara Gerwani di dalam peristiwa 1 Oktober 1965.

Dari semula penguasa menuduh gadis-gadis Gerwani di Lubang Buaya berbuat paling keji dan tak tahu malu. Melalui media pers bertahun-tahun disiarkan, seolah-olah mereka dihadirkan di sana oleh PKI untuk melakukan upacara 'harum bunga' sambil menari-nari lenso untuk mengantar jiwa jenderal- jenderal itu, melakukan perbuatan-perbuatan tak senonoh, dibagi-bagikan pisau silet, dan lantas ikut ambil bagian dalam perbuat jahat serta menyiksa jenderal- jenderal itu sebelum mereka tewas. Sebagai akibat dari cerita-cerita demikian terbentuklah bayangan, seakan-akan Gerwani adalah perkumpulan perempuan lacur, jahat dan bengis yang harus dihinakan dan bahkan dibinasakan.

Cerita-cerita demikian sebenarnya tidak terbukti. Tidak pernah ada suatu proses, di mana dakwaan demikian bisa dibenarkan. Seorang saksi dalam sidang yang, menurut Sudisman 'terbuka tapi tertutup' dan 'serba umum tapi tidak umum', bernama Jamilah dan yang mereka gunakan sebagai dasar bangunan dongengan itu, adalah soerang perempuan bayaran belaka.

Beberapa tahun yang lalu Profesor Benedict Anderson, di dalam majalan ilmiah "Indonesia", memuat keterangan resmi dari lima dokter yang memeriksa mayat-mayat para jenderal itu sesudah diangkat dari Lubang Buaya. Jauh sebelum itu, keterangan resmi para dokter ini pun telah diumumkan oleh Soekarno di depan sidang kabinet, sengaja untuk membantah dongengan yang beredar saat itu, yang antara lain mengatakan bahwa mata para jenderal itu telah dicungkil dan bahwa kemaluan mereka dipotong-potong sebelum ditembak mati. Keterangan dokter-dokter resmi itu ringkasnya mengatakan, bahwa tiddak ada tanda penyiksaan pada korban, dan tidak sebiji matapun dicungkil sebelum mereka dibunuh. Penting sekali membersihkan Gerwani dari tuduhan yang tidak adil itu.

Terutama sangat perlu, oleh karena sebelum 1965 Gerwani sangat aktif dalam membela dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Seperti diketahui, sejak Orde Baru berkuasa semua perjuangan untuk kepentingan perempuan melalui pergerakan yang bebas dan mandiri, dianggap oleh penguasa sebagai kegiatan yang harus diharamkan dengan mengingat kepada 'perbuatan Gerwani' dalam akhir taun 1965 itu. Ada satu tuduhan lagi yang harus dibantah. Dari sejak awal telah disiarkan cerita, bahwa seolah-olah di rumah-rumah orang PKI terdapat (kecuali cungkil mata dan kursi listrik) daftar nama-nama orang yang memusuhi komunisme, dan yang harus dibinasakan sesudah PKI beroleh kemenangan dengan gerakannya di akhir 1965 itu.

Tidak selembar daftar seperti itu bisa dipertunjukkan di pengadilan manapun. Sekaranglah, sesudah adanya pengakuan pers Amerika Serikat itu, kita ketahui bahwa sesungguhnya daftar orang-orang yuang harus dibinasakan itu memang ada. Tetapi, inilah bedanya, daftar yang ada justru bukan daftar bikinan komunis, melainkan daftar yang diberikan oleh Kedubes Amerika Serikat kepada Soeharto yang memuat ribuan nama komunis Indonesia yang harus dibunuh! Dongeng ini seperti dongeng tentang maling yang teriak "Tangkap Maling!"

Penting sekali kesadaran dibangun kembali: Bahwa sebelum 1965 PKI merupakan kekuatan yang patut dibanggakan, oleh karena banyak hal yang telah berhasil dicapai oleh partai dan gerakannya itu. Di dunia Barat sekarang timbul kecenderungan anggapan, bahwa komunisme, dan bahkan sosialisme, telah gagal sebagai ideologi.

Kesimpulan seperti ini salah sama sekali! Yang gagal adalah SEJUMLAH PEMERINTAH yang dikuasai oleh berbagai partai komunis. Yang terbukti gagal adalah, bahwa sistem diktatorial tanpa cukup peranan dari rakyat bawah tidak bisa bertahan dalam jangka panjang. Jadi, untuk Indonesia, kegagalan seperti itu hanya bisa berlaku bagi rezim Soeharto. Rezim Soeharto pada hakikatnya juga merupakan suatu sistem diktatorial, dengan berbedak demokrasi yang semu belaka.

Tetapi sebaliknya, baik ideologi maupun praktek, komunis di Indonesia sama sekali tidak mengalami kegagalan. Ia hanya ditimpa oleh malapetaka dan penindasan secara perkosa, yang ditolong oleh kekuatan anti komunis luar negeri. Tentu saja ada sementara tokoh komunis yang, dalam menghadapi keadaan baru dan sangat sulit pada tahun-tahun 60an, melakukan kesalahan penting. Dalam hal ini tentu saja sangat perlu adanya otokritik yang mendalam. Tetapi cukup alasan bagi setiap penganut ideologi kiri untuk mencamkan kata-kata penulis kumpulan puisi itu, yaitu agar 'mulai menghargai harkat diri' dan memulihkan perasaan bangga diri.

Sumber: http://www.anehdidunia.com/2012/04/sejarah-indonesia-tahun-1965-yang.html#ixzz2UsclSOXt

Model Gaya Rambut Aneh Terbaru

Posted by KangKung-Community 7:16 am, under | No comments

Model Gaya Rambut Aneh Terbaru

http://anehdidunia.blogspot.com

Gaya Rambut Aneh Terbaru Tahun ini, rambut adalah sebuah mahkota di kepala jadi tidak heran kalau ada orang benar-benar memperhatikan rambutnya tersebut, dan banyak orang juga selalu mengikuti model rambut jaman sekarang atau model gaya rambut yang populer.  Nah kali ini sahabat anehdidunia.blogspot.com kita akan memberikan model gaya rambut Aneh yang terbaru saat ini anda bisa mencontohnya bila ada yang anda sukai. atau mungkin menunjukan gambar di bawah ini ke temat barber shop langganan anda. http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

http://anehdidunia.blogspot.com

Itulah Gaya Model Rambut  Aneh Terbaru Tahun Ini, semoga sahabat anehdidunia.blogspot.com mendapat inspirasi mau di buat seperti apa model rambut anda.

Sumber: http://www.anehdidunia.com/2012/07/model-gaya-rambut-aneh-terbaru.html#ixzz2UsbnkXQj

Model Wanita Tertinggi Di Dunia

Posted by KangKung-Community 7:15 am, under | No comments

http://anehdidunia.blogspot.com

Model tertinggi di dunia Amazon Eve hidup dengan kehidupan yang tinggi, seperti berkelana keliling dunia untuk memperlihatkan kepada semua orang tubuhnya yang besar dan tinggi.

Jika disandingkan dengan model-model dunia lainnya, Eve, yang berusia 31 tahun, dengan tinggi sekitar enam kaki delapan inci itu, terlihat begitu tinggi. Sehingga pemandangan yang kontras pun terlihat, dimana para model-model lainnya telihat pendek atau cebol.


http://anehdidunia.blogspot.com

Yang menarik lagi
sahabat anehdidunia.blogspot.com, sebelum November tahun lalu, dirinya sama sekali tidak mengetahui sampai sebuah majalah menampilkan fotonya dengan pakaian bikini untuk halaman depan majalah tersebut. Tak pelak, hal itu mengubah dirinya menjadi seperti sensasi semalam.

Amazon Eve, yang berasal dari Turlock, California, sekarang ini telah menjadi seorang model profesional dan aktris. Tetapi dia juga bergulat dengan laki-laki, yang perjamnya dibayar sekitar 400 dolar Amerika. Bagi Eve, yang mewarisi darah Jerman dan Belanda, alasan mengapa dirinya begitu tinggi adalah karena gen yang dimilikinya.
http://anehdidunia.blogspot.com

htp://anehdidunia.blogspot.com

Terkait hal itu, ia mengatakan, "semua perempuan di keluarga saya tinggi-tinggi." Dan satu lagi, Eve mengenakan ukuran sepatu 14 di wanita, yang membuat toko sepatu sulit menyediakannya.

Sumber: http://www.anehdidunia.com/2012/08/model-wanita-tertinggi-di-dunia.html#ixzz2Usbd91Yj

Kisah Menggendong Mayat Anak

Posted by KangKung-Community 7:13 am, under | No comments

Menggendong Mayat Anak Di China
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMnKkYqtDCmM_MNDY2aJT46GeqFgjAEUuZ52v4JtOM6nImHsxOl0fn77lEjIg4RYW62kx-KPL1CK5_0QJeD54AtWHKAwHXWWyKMkw6bHtNtga8OD55SRKqT_z2vo8bsFkro-zindJpVhg/s400/Bawa-mayat-anak.jpg
Tidak punya biaya untuk sewa Mobil Jenazah pria China ini rela menggendong mayat putrinya yang sudah meninggal untuk di bawa ke Kuburan untuk di makamkan. Pria China bernama Yang Cheng dan Istrinya bernama Lin Sun berduka karena kehilangan putri tercinta yang baru berusia dua tahun akibat penyakit penyakit tangan, kaki dan mulut.

Putri mereka meninggal di rumah sakit Rumah Sakit Hefei, di Provinsi Anhui, China setelah dirawat beberapa pekan.Kedua pasangan suami Istri ini pun berencana memakamkan putri mereka di pemakamam kampung halaman mereka yang berada di Quqiu yang jaraknya sangat jauh dari tempat saat ini mereka tinggal.

Karena tidak punya uang yang cukup untuk menyewa ambulan, kedua pasangan suami istri ini akhirnya harus memasukan mayat putri mereka ke dalam tas yang besar dan digendong selama perjalanan menuju terminal bus yang akan mereka gunakan untuk pergi ke kampung halaman. Tujuan mereka memasukan mayat putri mereka kedalam tas yang besar agar para penumpang bus tidak tahu jika yang mereka bawa adalah mayat manusia yang pastinya akan menakutkan banyak penumpang bus.

Namun upaya suami istri ini untuk membawa mayat putrinya menggunakan bisa harus terhalang setelah polisi mengetahui jika pasangan suami istri ini membawa mayat didalam tas besarnya. Polisi menuduh pasangan suami istri ini telah melakukan penyelundupan mayat namun Yang Cheng menolah smua tuduhan itu dan menjelaskan sebnarnya apa yang sedang terjadi pada mereka.

“Kami tidak kaya dan pengurus pemakaman ingin biaya yang menguras harta kami,” ujarnya. Akhirnya polisi membebaskan Yang Cheng setelah dua jam diperiksa. Setelah di bebaskan oleh polisi kedua pasangan suami istri ini melanjutkan perjalanan menuju kampung halaman dengan menggunakan taksi karena aturan di China dilarang membawa mayat didalam bis, naun tidak diketahui apa taksi yang digunakan menggunakan uang mereka atau ada orang yang berbaik hati yang mau menyewakan taksi untuk mereka pulang.

Sunguh perjuangan yang bsesar yang dilakukan orang tua untuk anak mereka walaupun anaknya sudah meninggal.
Menggendong Mayat Anak Di Indonesia
 http://anehdidunia.com
Kisah Nyata yang terjadi di Indonesia “Seorang Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan !! Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6). Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn).”

“Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa (KRL). Tapi di stasiun tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan. Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber. Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.”

“Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber. Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan Setiabudi. “Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari..” Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu. Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.”

“Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan Sang Ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya. Supriono dan muriski termangu. Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan mendorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke stasiun tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.“

“Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet.
Yang tersisa hanya-lah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang tercinta nya itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap sang Khalik. Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika (KRL) jurusan bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang (KRL) yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.”

“Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan. Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM. Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku. Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya. Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.”

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.”

“Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut, karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama. “Peristiwa itu adalah dosa, masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia,” Ujarnya.

Fenomena Paranormal Yang Tetap Misteri

Posted by KangKung-Community 7:08 am, under | No comments

Fenomena paranormal, yang kerap berhubungan dengan dunia 'lain' banyak dikisahkan dari waktu ke waktu. Banyak di antaranya menjadi legenda urban, atau pada lingkup "percaya nggak percaya." Beberapa kisah di bawah ini merupakan laporan yang dimuat pada media berita di masa lalu. Setidaknya, inilah yang pernah tercatat secara nyata. Karena terlalu panjang, Apa Kabar Dunia membaginya menjadi dua bagian. Inilah bagian pertama.

1. Ghost Ship of the Frozen North (1931)
http://anehdidunia.com

Baychimo, sebuah kapal uap berbobot 1.322 ton milik perusahaan perdagangan Hudson Bay Trading Co. yang memiliki rute dari Alaska ke British Columbia biasa mengangkut barang dan penumpang. Pada tanggal 1 Oktober 1931, kapal tersebut kembali menuju Vancouver. Sungguh nahas, di tengah perjalanan Baychimoo terjebak musim dingin yang tiba sangat cepat, sehingga terjebak di lautan yang membeku. Kapten dan kru tak berdaya selain menunggu pertolongan.

Tanggal 15 Oktober, pihak perusahaan mengirim bantuan pesawat penyelamat. Namun, di penerbangan awal hanya bisa mengangkut 22 orang saja. Terpaksa Kapten dan 14 kru lainnya membangun tempat perlindungan di atas es. Cuaca sangat buruk, badai kerap terjadi. Mereka harus menunggu berminggu-minggu di atas es yang membeku. Pada tanggal 25 November, setelah badai berlalu, Kapten dan para kru terkejut melihat kapal mereka, Baychimo, lenyap begitu saja.

Beberapa hari kemudian, seorang pemburu anjing laut mengaku melihat sebuah kapal laut mengapung di laut lepas. Jaraknya 44 mil (71 Km) dari tempat semula.  Dan, selama bertahun-tahun berbagai laporan penampakan Baychimo terus terjadi hingga terakhir kalinya terlihat di tahun 1969 dan nasib si 'kapal hantu' ini sekarang tetap jadi misteri.

2. Pascagoula Phantom Barber
http://anehdidunia.com

Di bulan Juni 1942, warga Pascagoula, Mississippi dikejutkan oleh teror menakutkan. Yakni sosok misterius pemotong rambut yang dijuluki Phantom Barber, karena beroperasi tengah malam seperti hantu. Sasaran utamanya gadis-gadis berambut pirang. Cara kerjanya dengan masuk seperti pencuri, lewat jendela lalu memotong rambut penghuni rumah yang tertidur. Ia tidak pernah mengambil barang lain kecuali rambut.
Korban pertamanya dua gadis muda di biara, lalu seorang anak perempuan berusia 6 tahun, dan terus berlanjut jadi teror mengerika di Pascagoula. Polisi dibuat bingung. Hadiah $ 300 yang ditawarkan bagi yang bisa memberi informasi serta bantuan anjing pelacak tak mampu mengungkap jati diri pelaku.

Sebuah peristiwa yang terjadi di rumah pasangan Terrell Heidelburg dikatikan dengan tertangkapnya Phantom Barber. Suatu malam, rumah keluarga ini dimasukki seseorang lewat jendela dan menyergap pasangan suami-istri Terrell. Sang istri dibuat tak sadarkan diri, sementara sang suami dipukuli secara brutal. Untunglah keduanya selamat. Dua bulan kemudian, polisi menangkap William A. Dolan, ahli kima sebagai tersangka utama.

Kediaman Dolan digeledah dan polisi menemukan beberapa helai rambut sehingga seolah-olah kasus si 'hantu rambut' ini tuntas. Nyatanya, Dolan terus menyangkal tuduhan tersebut namun tidak bisa lepas dari dakwaan menyerang pasangan Terrel. Selain itu tindakan Phantom Barber sangat susah dijerat secara hukum, karena sang hantu tidak pernah menyentuh atau membuat kekerasan selain rambut mereka. Kasus ini pun berakhir begitu saja secara misterius.

3. The House of Blood (1987)
http://anehdidunia.com

William dan Minnie Winston adalah pasangan tua yang tinggal di sebuah rumah sewaan di Atlanta, Georgia. Pada malam tanggal 8 September 1987, Minnie melihat darah berceceran di kamar mandi. Ia segera memberitahu suaminya untuk memeriksa.

Betapa kagetnya mereka berdua melihat bercak-bercak darah muncul di banyak ruangan, mulai dari dapur, ruang tamu, kamar tidur, dan lorong-lorong. Bercak darah tersebut muncul begitu saja di dinding rumah. Mereka akhirnya melaporkan peristiwa aneh ini pada kepolisian setempat. Awalnya, polisi tidak percaya dan menganggap ini hanya lelucon William belaka. Belakangan ketika sampel darah diambil, hasil laboratorium menunjukkan bahwa darah tersebut merupakan darah manusia bergolongan darah O, sementara suami-istri ini bergolongan darah A.

Kasus ini tidak terungkap, atau mungkin ditutup begitu saja. Karena beberapa tahun kemudian William dan Minnie Winston pindah ke rumah baru. Rumah 'berdarah' ini kabarnya telah disewakan pada orang lain dan tak ada kabar menyeramkan setelah itu.

4. The Ghost Guyra (1921)
http://anehdidunia.com

Tanggal 8 April 1921, keluarga Bowen di Guyra, New South Wales, Australia, tiba-tiba diteror oleh serangan hujan batu. Polisi setempat pun dihubungi untuk menyelidiki peristiwa ini. Setiap malam sesudahnya, polisi berdatangan melakukan patroli, dan bahkan pasukan khusus dikerahkan menjaga rumah tersebut. Anehnya, serangan bebatuan terus terjadi menghantam rumah, dan entah dari mana asalnya. Polisi kebingungan mencari sumbernya. Mereka pun menyerah.

Saat serangan terus terjadi berhari-hari, salah satu anak perempuan keluarga ini, Minnie yang masih berusia 12 tahun pulang ke rumah dan mengaku ia melakukan ini untuk menakuti kakak-adiknya. Tentu saja penjelasan ini tidak bisa diterima oleh pihak berwajib.

Anehnya, ketika ia dikirim kembali ke Glenn Innes untuk mengunjungi neneknya, serangan 'poltergeist' ini kembali terjadi, rumah dihujani bebatuan. Pada awal Agustus, ketika Minnie akhirnya dipanggil pulang ke rumah, serangan batu mulai reda dan akhirnya berhenti.

Kasus ini menguap begitu saja, tanpa ada yang bisa mengungkap. Karena Minnie Bowen setelah menikah tidak pernah menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi, dan bagaimana fenomena ini muncul. Apakah ada pengaruh roh-roh jahat di sekeliling Minni saat kecil? Tak pernah terungkap.

5. Eleanore Zugun (1925)
http://anehdidunia.com

Eleanor Zugun, gadis kecil berusia 12 tahun mengalami peristiwa aneh pada dirinya. Kejadiannya berawal saat ia menginap di rumah neneknya di Rumania. Suatu hari, tiba-tiba pin dan jarum terbang melintasi ruangan dan menusuk kulit Eleanor. Benda-benda di sekelilingnya berserakan. Piring-piring pecah, sebuah bejana air besar melayang ke udara dan jatuh pecah berkeping-keping hanya beberapa meter dari Eleanor. Neneknya percaya Eleanore dirasuki oleh roh jahat.

Beberapa bulan kemudian, Eleanore dikirim ke biara untuk upacara pengusiran setan, namun tidak berhasil. Para imam akhirnya mengirim Eleanore ke rumah sakit jiwa. Surat kabar pun memuat kisahnya. Selanjutnya, Eleanor dibawa ke rumah Countess Zoe Wassiliko-Serecky di Wina. Countess ini menjadi pelindung Eleanore dan dilatih sebagai penata rambut, karena ia tahu Eleanor tidak gila dan bukan sepantasnya dikekang dalam rumah sakit jiwa.

Aneh, seranga pada Eleanor semakin meningkat. Ia ditampar, digigit, rambutnya ditarik, dan berbagai benda terbang ke arahnya dengan tujuan melukai dirinya. Countess bingung dengan fenomena ini, karena ia melihat ada bayangan hitam bergerak di sekitar gadis kecil tersebut sebelum fenomena ini terjadi. Akhirnya Eleanore dibawa ke Laboratorium National Psychical Research di London. Serangan-serangan terus terjadi, namu ketika ia berusia 14 tahun, fenomena aneh ini berhenti dan selanjutnya Eleanor bisa hidup normal.

6. Manusia Gabus
http://anehdidunia.com

Angelo Faticoni (1859 – 2 Agustus 1931) bisa jadi manusia snuper yang pernah ada dan menyisakan misteri. Dirinya bisa mengambang di air seperti gabus, karena itulah dijuluki Cork Man (manusia gabus). Faticoni bisa tidur dengan posisi miring tapi tetap mengambang di air, bisa bertahan berjam-jam, bahkan walau ditambah beban berat sekalilpun. Pada suatu kesempatan dalam pertunjukanna, sebuah timbal seberat 20 kg diikat di pergelangan kaki dan tetap mengambang.

Pada kesempatan lain, dia dijahit dalam karung bersama bola meriam yang berat dirantai ke tubuhnya, lalu dilemparkan ke air. Anehnya, Faticoni tidak tenggelam dan tetap mengambang selama delapan jam. Keistimewaannya sempat diuji di Universitas Harvard. Para ahli kebingungan karena tak berhasil menemukan penyebab Faticoni punya kemampuan hebat ini. Semua organ di tubuhnya normal seperti manusia lainnya.

Pada awal Agustus tahun 1931, saat Faticoni mengunjungi kerabatnya di Jacksonville, Florida, ia meninggal. Sebelumnya ia sempat berjanji akan membongkar rahasia kehebatan dirinya, sayang rahasia tersebut terkubur dan jadi misteri selamanya.

7. Larry Bocah Hilang
http://anehdidunia.com

Pada 7 agustus 1973 operator radio CB di New Mexico mendengar permohonan pertolongan dari seorang anak bernama Larry. Dalam siaran udara tersebut, bocah ini mengatakan terjebak dalam truk pickup warna merah-putih bersama ayahnya. Kemungkinan sang ayah sudah tewas.

Larry mengungkapkan, ia dan ayahnya sedang dalam perjalanan berburu di hutan lalu mengalami kecelakaan. Truknya terbalik ke dalam celah karang sehingga pintu-pintu macet terjepit tidak bisa terbuka. Keadaan semakin buruk karena suara Larry terus berpindah-pindah saluran. Sinyal tangisan Larry terdengar hingga California, Wyoming, dan beberapa negara bagian lain. Polisi dihubungi dan langsung menurunkan petugas pencari, termasuk ribuan relawan ikut membantu.

Suara Larry terdengar mengudara berhari-hari dan dimuat dalam surat kabar serta stasiun TV. Semakin lama sinyal Larry terus melemah seperti pertanda kehabisan baterai. Lalu pada tanggal 12 Agustus, akhirnya pihak berwenang mendapat laporan truk merah-putih yang kecelakaan terjepit karang. Bertepatan itu pula, sinyal Larry di udara lenyap. Karena polisi tak menerima laporan telah kehilangan anak, yang akhirnya disimpulkan kalau kisah Larry ini hanya tipuan dari orang iseng. Apakah benar cuma lelucon atau suara arwah yang minta tolong? Entah..

8. Hantu Air
http://anehdidunia.com

Kejadian aneh menimpa keluar Martin di Metheun, Massachuetts pada bulan Oktober 1963. Saat berkumpul sedang menonton televisi, Francis Martin beserta istri dan anak-anaknya melihat sebuah pola basah karena air di dinding ruang baca.

Pola tersebut semakin besar, lalu tiba-tiba mereka mendengar suara letupan dan dinding tersebut mulai menyemprotkan air dalam jumlah banyak. Francis segera mengecek pipa-pipa air yang ada, namun tidak menemukan kebocoran apa pun. Akhirnya semprotan air tersebut berhenti sendiri.

Keesokan harinya, peristiwa ini terulang kembali. Air yang menyemprot berlangsung hanya kira-kira kurang dari setengah menit. Fenomena ini terus terjadi berulang tiap hari, semprotan air semakin banyak di berbagai ruangan dan merendam lantai seperti bencana banjir. Polisi lokal dipanggil, dan menyaksikan sendiri air yang memancar dari dinding dengan aneh.

Keluarga Martin terpaksa pindah ke rumah seorang kerabat. Nyatanya teror 'hantu air' ini belum berhenti. rumah kerabatnya ikut mengalami hal yang sama. Dan, keluarga Martin pun pindah lagi ke tempat lain. Tetap saja 'hantu air' terus mengikuti, hingga akhirnya terpaksa pulang ke rumah awal mereka. Peristiwa aneh ini akhirnya hilang dengan sendirinya, tanpa ada seorang pun yang tahu apa penyebabnya dan mengapa akhirnya berhenti. Aneh, ya...

9. The Flash Black Provincetown
http://anehdidunia.com

Tepat sebelum Halloween 1939, warga Provincetown, Massachusetts dikejutkan oleh penampilan mahluk misterius. Wujudnya tinggi besar, berpakaian serba hitam, telinga runcing, dan mata perak. Laporan-laporan segera muncul dari saksi yang melihatnya. Anehnya, saat satu saksi melaporkan dari sebuah tempat, semenit kemudian laporan bermunculan dari berbagai lokasi berbeda di seluruh kota.

Kota kecil ini jadi heboh, anak-anak menolak untuk melakukan aksi "threat or trick" di saat Halloween. Pengejaran oleh aparat pun dilakukan, walau nyatanya tak berhasil karena mahluk ini bisa menghindar dengan lincah dan punya kecepatan yang ekstrim.

Setelah beberapa lama melakukan pengejaran, seorang Kepala Polisi, Anthony Tarvers mengklaim ia tahu identitas mahluk ini, tetapi menolak menyebutkan namanya. Setelah itu, tak ada lagi laporan penampakannya, hingga saat Tarvers meninggal, identitas rahasia mahluk ini ikut terkubur dan tetap menjadi misteri.

10. The Phantom Whistler
http://anehdidunia.com

Ini mungkin kisah teror psikopat yang aneh. Pada bulan Februari 1950, Jacquelyn Cadow, gadis 18 tahun yang tinggal di Paradis Louisiana mendapat gangguan aneh. Ia mendengar suara peluit serigala di luar jendela kamar tidurnya. Ia lalu melaporkan kejadian ini pada polisi. Namun gangguan terus berlangsung tiap malam. Sampai akhirnya ia mengumumkan pertunangannya dengan Herbert Belsom, suara seruling serigala berubah menjadi suara lagu pemakaman. Jacquelyn juga menerima ancaman telepon, bahwa ia akan dibunuh bila tetap melangsungkan pernikahan.

Teror terus mengancam, bahkan saat ia, ibunya dan tantenya pergi ke New Orleans. Di sebuah kantor, mereka mendengar suara seruling serigala tersebut. Beberapa wartawan pun ada di sana. Mereka segera mencari sumber suara, pergi ke halaman dan tidak menemukan apa-apa.

Jacquelyn semakin terpukul, pikirannya terganggu. Mencoba tinggal dengan kerabat yang jauh namun teror seruling serigala itu terus mengikuti. Dan saat berlindung ke rumah calon mertuanya, ibu dari Belsom mendapat ancaman telepon, "Katakan pada Jacquelyn, saya tahu di di rumah Herbert."

Walau hidup di bawah tekanan teror, akhirnya Jacquelyn jadi juga menikah dengan Belsom. Nyatanya ancaman psikopat "seruling serigala" ini tidak terbukti. Pernikahan aman dan tak ada yang terjadi. Sheriff setempat menutup kasus ini. Semua pun berlalu, dengan menyisakan pertanyaan besar: siapakah pelaku teror? Mengapa ia memilih Jacquelyn? Tak ada yang pernah tahu.

10 Dokumen Paling Rahasia di Dunia

Posted by KangKung-Community 7:06 am, under | No comments

1. Surat Dr David Kelly



Sealed Sampai: 2073

Surat itu tetap tidak terbuka selama seminggu yang menceritakan drama politik Inggris seputar laporan inteligen yang membongkar kejahatan pemerintahan PM Tony Blair dalam kaitan dengan Perang Irak, yang berujung pada kematian Dr Kelly pada usia 59 tahun.

Fakta menarik: Sebagian besar artikel tentang Dr Kelly cukup banyak yang didorong banyak teori konspirasi.
http://anehdidunia.blogspot.com

2. File Shirley Mason Ardell


 
Sealed Sampai: Tidak terbatas
http://anehdidunia.blogspot.com
Shirley Mason Ardell /Sybil bercerita tentang seorang gadis dengan kepribadian yang terpecah sehingga sampai terdapat 16 kepribadian dalam satu tubuh.Clara, Helen, Marcia, Marjorie, Mary, Mike (laki-laki), Nancy Lou Ann Baldwin, Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sid (laki-laki), Sybil Ann, Sybil Isabel Dorsett, Vanessa Gaile, Victoria Antoniette Shcarleu (Vicky) dan kepribadian terakhir yang tak diketahui namanya.

3. Mark Twain Otobiografi


 
Sealed Sampai -
http://anehdidunia.blogspot.com
Mark Twain dilahirkan pada tahun 1835. Dia dibesarkan di Hannibal, Missouri, sebuah kota kecil dipinggir sungai Mississippi di Amerika Serikat.

Fakta menarik: Tidak ada yang benar-benar tahu pasti mengapa Mark Twain ingin cerita tentang hidupnya terus tersembunyi begitu lama.

4. Studi Tentang Kembar Indentik


 
Sealed Sampai: 2066
http://anehdidunia.blogspot.com
Pada 1960-an dan 70-an psikolog terkenal New York Viola Bernard dan rekannya, Dr Peter Neubauer, melakukan studi tentang alam. Mereka meneliti di agen adopsi untuk mengirim anak2 yang kembar ke rumah-rumah yang berbeda.

Fakta Menarik: Kedua wanita digambarkan di atas, Elyse dan Paula, adalah salah satu dua orang kembar yang dipelajari. Ketika Elyse berusia 35 ia terdaftar di lembaga Adopsi, dan lembaga itu memberitahunya bahwa dia punya saudara kembar. Ketika si kembar dipertemukan mereka mulai menyelidiki rincian adopsi mereka. saat itu Dr Bernard sudah meninggal, tapi si kembar dapat melacak Dr Neubauer, setelah banyak permintaan, Dr Neubauer setuju untuk bertemu dengan mereka.

Dokter itu tidak menunjukkan penyesalan dan permintaan maaf sama sekali. Dari 13 anak yang terlibat dalam studi ini, tiga pasang kembar telah menemukan saudara mereka. Masih ada empat orang lagi yang tidak tahu bahwa mereka memiliki saudara kembar identik.

5. File UFO Perancis

 
Dibuka dalam: 2007
http://anehdidunia.blogspot.com
Pada tahun 2007, Pusat Nasional Studi Ruang Angkasa Perancis memiliki lebih dari 1000 file kasus UFO, yang telah diteliti oleh pemerintah Perancis selama lebih dari 50 tahun.

Fakta menarik: Salah satu kasus yang lebih menarik termasuk dalam file terjadi pada tanggal 29 Agustus, 1967. Seorang anak laki-laki 13 tahun dan adiknya 9 tahun lalu itu mengawasi sapi keluarga mereka di dekat desa Cussac, ketika anak itu melihat "empat makhluk hitam kecil" sekitar 47 inci tinggi.

6. Rekaman Pembunuhan Kennedy


 
Sealed Sampai: 2017
http://anehdidunia.blogspot.com
Pembunuhan John F. Kennedy, presiden ke-35 Amerika Serikat, terjadi pada hari Jumat, 22 November 1963 di Dallas, Texas . Kennedy tewas akibat ditembak sementara berada di mobil bersama istrinya Jacqueline Bouvier Kennedy. Investigasi 10 bulan oleh Komisi Warren tahun 1963–1964, United States House Select Committee on Assassinations (HSCA) tahun 1976–1979, dan investigasi pemerintahan lainnya menyimpulkan bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald.

Fakta Menarik: Dalam jajak pendapat AS belakangan ini, pertanyaan-pertanyaan berikut ini muncul: "Apakah Anda pikir Lee Harvey Oswald adalah si penembak dalam pembunuhan Kennedy :"Hasil adalah: (Oswald 32%), lainnya (51% pria bersenjata), (Oswald Tidak Terlibat Opini 7%) (tidak berkomentar 10%. )

7. Rekaman Dari Seorang Pelacur Bernama Mata Hari


 
Dibuka dalam: 1985
http://anehdidunia.blogspot.com
Mata Hari adalah nama panggung dari Margaretha Geertruida (Grietje) Zelle (7 Agustus 1876, Leeuwarden, Belanda – 15 Oktober 1917, Vincennes, Perancis), adalah seorang penari eksotis yang dihukum tembak mati karena mata-mata pada Perang Dunia I.

Setelah eksekusi mati, tubuh Mata Hari tidak diklaim oleh anggota keluarga dan digunakan untuk penelitian medis. Kepalanya dibalsem dan disimpan di Museum of Anatomy di Paris. Tetapi pada tahun 2000, didapatkan arsip yang menyebutkan bahwa kepala itu telah hilang, kemungkinannya terjadi pada awal 1954, saat museum itu pindah lokasi.

8. Rekaman Martin Luther King


 
Sealed Sampai: 2027
http://anehdidunia.blogspot.com
Pendeta Martin Luther King, Jr., Ph.D. (lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, 15 Januari 1929 – meninggal di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, 4 April 1968 pada umur 39 tahun) adalah penerima Nobel, pendeta Baptis dan aktivis HAM warga Afrika-Amerika.

Fakta Menarik: Ralph Abernathy adalah kolega dekat King dalam gerakan hak-hak sipil. Dalam otobiografinya berjudul "Dan Walls Came Tumbling Down", dia menyebutkan bahwa king adalah seorang mata keranjang "". Ia juga menulis tentang rekaman Surveillance: "Aku ingat khususnya saat tinggal di Hotel Willard di Washington, di mana mereka tidak hanya menyimpan dalam audio, tetapi juga peralatan video.

Kemudian, setelah mengumpulkan cukup dari 'bukti' yang akan berguna, mereka mulai mendistribusikan pada wartawan, ahli hukum, Saat tidak ada seorang pun akan melakukan pekerjaan kotor Hoover, seseorang di FBI mengumpulkan rekaman saat-saat yang sangat intim dan mengirimnya ke Martin. Sayangnya – dan mungkin ini disengaja – [istrinya] Coretta menerima rekaman dan meyetelnya terlebih dulu.

9. Tenggelamnya (Kapal) RMS Lancastria


 
Sealed Sampai: 2040
http://anehdidunia.blogspot.com
Pada Juni 1940 17, kapal Lancastria adalah kapal untuk mengevakuasi pasukan Inggris dan pengungsi sipil, termasuk perempuan dan anak-anak dari Perancis. Pada 06:00, Kapten Rudolf Sharp menerima perintah untuk memuat pasukan dan pengungsi sebanyak mungkin, dan mengabaikan hukum internasional tentang batas penumpang. saat makan siang, di atas geladak penuh sesak dengan penumpang antara 6.000 sampai 9.000 pasukan dan pengungsi. tetapi tidak menawarkan kapal pendamping. Pada 03:48, sebuah pembom Jerman muncul dan menjatuhkan empat bom yang merobek Lancastria.

Dalam waktu 20 menit, kapal pun tenggelam, dengan 4.000 korban. Laporan resmi ini insiden mengerikan itu disegel selama 100 tahun di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi.

Fakta Menarik: Winston Churchill segera menyembunyikan berita itu dari masyarakat, berpikir bahwa untuk mengungkap kebenarannya akan merusak moral sipil. Dia berkata, 'Surat kabar sudah mendapat bencana(berita), setidaknya untuk hari ini.

10. Insiden Friendly Fire Terburuk


 
Sealed Sampai: 2045

Tragedi yg sgt memilukan hati dengan kerugian yang sangat besar, tetapi tetap hanya sedikit yang dikenal dalam sejarah Dunia II Perang, dan jarang muncul dalam buku-buku sejarah. Hal itu terjadi pada tanggal 3 Mei 1945, empat hari setelah Hitler bunuh diri, dan empat hari sebelum penyerahan tanpa syarat Jerman. Setelah bertahan tahun kebrutalan Nazi, ribuan tahanan kamp konsentrasi yang dimuat ke dua kapal Jerman di Lubeck Bay, Arcona Cap dan Thielbek.
http://anehdidunia.blogspot.com

Angkatan Udara Britania memerintahkan komandan untuk memberi serangan, mereka berpikir akan membebaskan perwira OSS(operational strategic services) inggris, The Thielbek, penuh dengan 2.800 tahanan(inggris) , dan tenggelam hanya dalam 20 menit, membunuh semua tawanan yang nyata2 adalah teman2 mereka sendiri

Fakta menarik: seminggu setelah tenggelam, tubuh korban terdampar, dan dikumpulkan dan dikuburkan dalam sebuah kuburan massal dalam satu lubang di Neustadt di Holstein. Selama hampir tiga puluh tahun, bagian tengkorak sedang terdampar, sampai penemuan terakhir, oleh seorang anak dua belas tahun, pada tahun 1971.