1. Grand Central Terminal, New York
Selama lebih dari 100 tahun, stasiun Grand Central Terminal di New
York, AS, telah aktif dan kerap dipenuhi penumpang yang lalu-lalang.
Setidaknya ada 700.000 orang yang naik turun kereta di stasiun ini.
Meski bangunannya klasik, namun stasiun ini telah beberapa kali
mengalami pembaharuan. Tahun 2010, ada lampu LED yang memantulkan
bintang-bintang.
Sadar akan potensi atraksi wisata, Grand Central Terminal juga punya
Museum Transit. Di lantai bawah, ada deretan toko makanan yang akan
menggoyang lidah.
Memperingati 100 tahunnya, akan banyak kegiatan yang diadakan di
stasiun ini. Rencananya, pertunjukan, pameran dan instalasi seni akan
digelar di sini.
2. Stasiun Liege-Guillemins, Belgia
Tadinya, Stasiun Liege-Guillemins hanya dipandang sebelah mata jika
dibanding stasiun yang ada di Brussels atau Antwerpen. Tapi setelah
seorang arsitek asal Spanyol merenovasi stasiun ini, para stasiun lain
pun langsung iri dengan si anak tiri.
Tahun 2009, sang arsitek yang bernama Santioago Calatrava akhirnya
selesai membangun gedung dengan memuaskan setelah 10 tahun pembangunan.
Tidak seperti stasiun biasa lainnya, Stasiun Liege-Guillemins beratap
seperti gelombang dan terbuat dari kaca.
Di dalamnya berdiri pertokoan dan kafe-kafe nyaman. Semua
disempurnakan dengan adanya tempat penitipan anak, dengan begitu,
stasiun ini pun dinobatkan sebagai stasiun pertama yang memiliki
fasilitas tersebut. Yang paling menyenangkan, tak ada iklan di
peron-peron stasiun. Juga, tak ada poster-poster yang mengganggu. Asyik
ya!
3. Stasiun Tokyo Marunouchi, Jepang
Stasiun Tokyo Marunouchi di Tokyo, Jepang seperti bangunan gaya Eropa
yang dipindahkan ke tengah Asia. Sang arsiteknya bernama Kingo Tatsuno,
yang sengaja membangun stasiun dengan gaya Barat, seperti apa yang
telah ia pelajari di luar negeri.
Telah berdiri hampir 100 tahun, bangunan Stasiun Tokyo Marunouchi
telah tampil dalam bentuk paling sempurna. Bangunan dengan dua kubah
arsitektural, dinding dari bata merah dan anti gempa, stasiun ini
memiliki banyak toko, hotel, restoran, kafe dan masih banyak lagi.
Walau Jepang terkenal dengan bangunan dan teknologi yang paling
modern, stasiun ini tetap memiliki tempat di hati setiap orang. Bangunan
ini sudah menjadi landmark di Jepang, belum sah liburan jika belum ke
sini.
4. Stasiun Helsinki, Finlandia
Inilah salah satu aliran seni yang diterapkan dengan sempurna.
Stasiun Helsinki jadi salah satu contoh seni arsitektur yang paling
cantik sedunia. Seperti kebanyakan bangunan berseni tinggi di Finlandia,
stasiun ini berdiri dengan anggun tanpa harus tampil mencolok.
Yang paling megah dari stasiun tersebut adalah 5 patung raksasa yang
berdiri di depan pintu masuk stasiun dengan memegang lampu besar. Di
dalam stasiun, para pengunjung bertolak ke Restoran Eliel atau
berkeliling menikmati hasil karya seni arsitek yang tersebar di seluruh
bagian stasiun.
Kedai camilan pun jadi pilihan favorit di sini. Jadi pastikan Anda
membeli camilan selagi menunggu kereta datang saat liburan di sini ya!
5. Stasiun Chhatrapati Shivaji, India
Siapa sangka bangunan ala kastil megah di Eropa ini ada di Mumbai,
India? Stasiun Chhatrapati Shivaji yang sudah berumur 125 tahun menjadi
salah satu bangunan victorian gothik yang terkenal di dunia. Bagaimana
tidak, bangunan ini berdiri dengan megahnya, membuat siapapun lupa
sedang berada di India.
Arsitektur asal Inggris bernama Frederick William Stevens lah yang
menambahkan ornamen ala gaya Victoria. Disempurnakan dengan kubah dan
gerbang yang tidak melupakan gaya India.
Di dalam, stasiun berbentuk seperti katedral, dengan kaca yang
bergambar potongan lokomotif. Dari luar maupun dari dalam, stasiun ini
memiliki keanggunannya sendiri.